nasib makhluk
adalah laksana roda pedati
ia turun dan ia naik,
silih berganti
demikian
kehendak Tuhan Rabbul Izzati
kita menunggu kadar,
kita berharap
dan menanti...
HAMKA
Biar mati badanku kini
Payah benar menempuh hidup
Hanya khayal sepanjang hidup
Biar muram pusaraku sunyi
Cucuk kerah pudingnya redup
Lebih nyaman tidur di kubur
HAMKA, 1945
-
2 comments:
hamka. ado dlm buku teks dulu.
tapi maso tu dok ambik cakno pun.
kadang2 puisi ni boleh mengerakkan hati...
Post a Comment