ARAH MANA...: Percikan Ikhlas

Friday, March 11, 2011

Percikan Ikhlas

Saya menuntut ilmu bukan sekadar berbangga
Saya menuntut ilmu untuk ke surga

Saya bekerja bukan sekadar mencari harta
Saya bekerja untuk ke surga

Saya berbakti kepada orang tua bukan sekadar balas jasa
Saya berbakti kepada orang tua untuk ke surga

Saya kembali pulang bukan sekadar nostalgia
Saya kembali pulang untuk ke surga

Kupilih kamu bukan sekadar cinta
Kupilih kamu untuk ke surga

Kujauhi yang lain bukan karena tak suka
Kutinggalkan yang lain kerana takut dosa
(Adi Nurcahyo, Jember - 2008)

1 comment:

ayah said...: kenapa begitu...; Tuesday, March 15, 2011 7:09:00 PM

uwais al qarni…

engkau hanya seorang insan biasa
dari kalangan bani yaman
disisimu tiada punyai nama
pangkat darjat mahupun kedudukan

setianya umar ali menanti satu harapan
kerna mengharap pengampunan
seperti mana yang telah dikhabarkan
oleh utusan rasul junjungan

keadaanmu dipandang hina
kerna berpakaian serba kedhaifan
namun begitu kau sentiasa melemparkan
pandanganmu ketempat sujudmu

wahai uwais.. kekasih allah
sunyinya namamu di dunia
tetapi terkenal namamu disana
sehingga rasul menyintaimu

beruzlah dirimu dari manusia
kerna ingin mengabdikan padanya
bagimu merasa aman bersamanya
bagaikan alam adalah dirinya…

ALANGKAH RUGINYA INSAN

“Alangkah ruginya insan jika tidak mengenali hakikat dirinya. Ia datang dari alam yang tinggi tetapi kini terbelenggu dan menjadi hamba kepada alam yang rendah ini (alam kasar) iaitu alam hawa nafsu, alam yang dzulumat (gelap), alam yang penuh tipu daya”

“Manusia yang mampu meneroka rahsia alam dirinya, nescaya ia akan terpegun melihat keluasan alam di sebalik alam kasar ini”

“Kalimah Allah dan makrifatuLlah yang membawa kepada kesombongan adalah datang dari cahaya syaitan yang menyesatkan.

REDHO

hamba harus tahu bahwa Allah adalah Yang Awal Tiada Permulaan sebelum segala sesuatu dan Yang Tiada Akhir sesudah segala sesuatu, Yang Menundukkan segala sesuatu, Yang Berkuasa atas segala sesuatu. Dialah yang menciptakan menurut kehendak dan pilihan-Nya. hamba tidak boleh menentukan pilihan bagi Allah dan siapa pun tidak boleh memilih beserta Allah atau pun bersekutu dalam hukum-Nya. Allahlah yang memilih keberadaannya dan memilih baginya menurut qadha' dan qadar-Nya, berupa afiat atau cubaan, kaya atau miskin, mulia atau hina, pandai atau bodoh. Sebagaimana Allah yang sendirian dalam mencipta, maka Dia juga sendirian dalam memilih dan mengatur bagi hamba. Semua urusan milik Allah. Allah telah befirman kepada Nabi-Nya,
"Tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu."(Ali Imran: 128).
Jika hamba sudah yakin bahwa semua urusan ada di Tangan Allah dan dia tidak berhak atas satu urusan pun, sedikit atau banyak, maka tidak ada pilihan lain baginya kecuali redha terhadap apa pun yang terjadi.

ARAH MANA...

Pages

Friday, March 11, 2011

Percikan Ikhlas

1 comment:

BICARA AGAMA

ARKIB

Popular Posts

uwais al qarni…

4 April

ANUGERAH

Semoga diberkati...